Pembantaian Santa Cruz – Edukasinewss.com

Pembantaian Santa Cruz – Edukasinewss.com

Pembantaian Santa Cruz – Pada tahun 1990, film Langit Lagi Biru dirilis. Film ini sudah lama tayang di bioskop. Pada November 1991, film tersebut masuk nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 1991.

“Ada lima judul film favorit peraih gelar Film Terbaik tahun ini, yakni: Cinta dalam Sepotong Roti, Langit Kembali Biru, Lagu Untuk Krisan dan Soerabaya 45,” tulisnya.

Pembantaian Santa Cruz

Yang memenangkan Best Picture, But Love in a Piece of Bread – yang dipasangkan Sapardi dengan puisi Joe DiMono “I Want to Love You Modestly”.

Kemenkes Lakukan Konsultasi Massal Untuk Korban Tragedi Santa Cruz

Itu menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia. Dimas Haring dan Dias Simmons, penulis cerita ‘Langit Logi Biru’, meraih penghargaan sebagai penulis cerita orisinal terbaik saat itu di FFI.

See also  Perbedaan Yatim Dan Piatu - Edukasinewss.com

Langit Lagi Biru, dibintangi idola remaja tahun 1990-an Ryan Hidayat, berlatar di Timor Timur. Sonia Dara Carascalao, putri Mario Viegas Carascalao, Gubernur Timor Timur (Timtim) saat itu, juga berperan dalam film tersebut.

Pemenang FFI diumumkan pada 16 November 1991. Empat hari lalu, tepatnya pada 12 November 1991, 29 tahun lalu hari ini, terjadi kerusuhan yang dikenal dengan Insiden Santa Cruz. Peristiwa ini terjadi di Dili, ibu kota provinsi Timor Timur.

(13/11/1991). Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 07.30 WIB. “Awalnya ketika kelompok mengadakan aksi massa di Dilly Motel Church, yang kemudian pindah ke kantor gubernur untuk berdemonstrasi,” tulisnya.

Pembantaian Santa Cruz

Menurut Pusat Penerangan ABRI, aparat keamanan berupaya membubarkan mereka namun dihalau. “Upaya untuk mengatasi situasi yang memburuk memaksa pihak berwenang untuk mempertahankan diri menggunakan prosedur yang kuat dan mempertahankan kontrol yang kuat atas situasi tersebut,” tulisnya.

See also  Pemanasan Warming Up Dilaksanakan - Edukasinewss.com

ABRI mengatakan tiga granat tangan, pistol dan senapan G-3 ditemukan dari mereka. “Senjata G-3 merupakan perlengkapan tempur standar NATO,” kata Mayor Jenderal Sintong Pandzaitan, Pangdam Udayana saat itu.

Sebagai daerah yang berada di bawah tanggung jawab Timor Timur, Sintong mengaku kecewa dengan kerusuhan tersebut. Ia mengatakan bahwa ada kelompok di Dili yang memanfaatkan niat pemerintah.

“Kesimpulan dari kejadian ini adalah bahwa orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan ternyata telah terpengaruh oleh pergerakan sisa-sisa Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Timor Timur yang baru-baru ini memindahkan kegiatannya ke kota Dili […] yang semula dipimpin ke parlemen Portugis, tetapi kunjungan itu dibatalkan karena, kelompok itu frustrasi dan mengungkapkan kekesalannya dengan cara yang brutal,” tulisnya.

See also  Sebutkan Unsur-unsur Yang Diperlukan Dalam Gerak Ritmik

Contoh Kasus Pelanggaran Ham Di Indonesia

(13/11/1991), sebagai corong pemerintah dan ABRI, meminta masyarakat “tetap tenang dan waspada serta tidak terpancing isu yang menyesatkan dan mudah terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab”.

Dalam dokumen yang masih serupa, surat kabar resmi militer Indonesia mengeluarkan peringatan keras: “Anggota gereja dan kelompok tertentu yang sering menyalahgunakan gereja diingatkan bahwa gereja adalah tempat suci dan tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain. Alih-alih kegiatan keagamaan, kegiatan keagamaan seperti melawan pemerintah KEGIATAN POLITIK PRAKTIS Aparat keamanan akan terus memantau dan mengendalikan situasi dan akan menindak tegas segala kegiatan yang mengganggu stabilitas nasional, pembangunan nasional dan ketertiban umum.

#Pembantaian #Santa #Cruz #Edukasinewss.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *