Nama Istri Nabi Ibrahim – Edukasinewss.com

Nama Istri Nabi Ibrahim – Seringkali kita mendengar kisah antara Nabi Ibrahim dan anak-anaknya, termasuk Nabi Ismail As dan Ishak As, serta ibu kedua mereka, Hagar dan Sarah.

Hal ini membuat sebagian orang tahu, bahkan percaya, bahwa Nabi Ibrahim hanya memiliki satu istri, dua orang dan dua anak. Meskipun demikian, Nabi Ibrahim masih memiliki banyak istri dan dia memiliki anak dari istri-istri tersebut.

Nama Istri Nabi Ibrahim

Dalam perkataan yang disebutkan oleh Ibnu Katsir, tampak bahwa Ibrahim A.S. Tidak hanya memiliki dua istri. Nabi Ibrahim memiliki empat istri.

Tolong Dijawab Butuh Sekarang Pliiissss

Istri pertamanya adalah Hajjar al-Qibsia al-Misriya, yang kita semua kenal sebagai ibu Ismail Asa, yang ditinggalkan Ibrahim di padang pasir bersama bayi Ismail.

Istri keduanya adalah Sara Bin, paman Nabi Ibrahim. Dia adalah ibu dari Ishak As, nenek moyang orang Yahudi.

Hazrat Ibrahim A.S., yang menikahi Sara. Ia menikah dengan istri ketiganya Kantura binti Yaqtan al-Kaniyah. Dari istri ketiga ini, Ibrahim memiliki enam orang anak: Madyan, Zamran, Siraj, Yaksyan, Nask, dan yang keenam tidak diketahui.

Karya Ibnul Atzir disebut Hajun binti Ahir. Nabi Ibrahim memiliki 5 keturunan dari Hajun: Kaysan, Sauraj, Umaim, Lutan dan Nafis.

Kisah Istri Nabi Ibrahim Yang Penuh Pembelajaran, Siti Sarah Dan Siti Hajar

Keempatnya menjadi istri Nabi Ibrahim. Dan semua tiga belas generasinya. Sebagai pengetahuan dan pemahaman, tentunya kita harus mengetahui hal ini.

Direktur kreatif dan pemimpin redaksi Dotco, lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, aktif di bidang tafsir dan kajian hadis. Pegangan Twitter: @alvinnurch

Dukungan dari tim penulis, produser video, dan editor yang membutuhkan dukungan untuk dapat memproduksi konten secara rutin. Jika Anda bersedia menyumbangkan sedikit uang untuk membantu kami membuat artikel, video, atau infografis yang memperkenalkan orang-orang pada ajaran kebaikan, toleransi, dan Islam yang mencerahkan, kami akan sangat menghargainya. Karena sangat bermanfaat dan sederhana, menurut buku “Kishashul-anbiya” yang merupakan kumpulan cerita tentang Nabi, Hajjar adalah putra Raja Maghrib, yang merupakan nenek moyang Nabi dalam Islam. Ayahnya dibunuh oleh firaun bernama Zul-arsh, dan dia sendiri ditangkap dan menjadi budak. Karena dia masih wanita bangsawan, mereka menjadikannya simpanan dan bisa masuk istana Kesejahteraan Firaun. Berbicara tentang iman Abraham, Firaun memberikan Hagar kepada Sarah, yang memberikannya kepada Abraham. Hajar berasal dari kata “Ha ajruka” (Bahasa Arab untuk “Inilah upahmu”).

Menurut tradisi Islam lainnya, Hagar adalah putri raja Mesir yang dinikahi Ibrahim. Ismael, yang lahir dari Hagar, menimbulkan konflik antara dirinya dan Sarah, yang tidak memiliki anak. Abraham membawa Hajar bersama putranya ke sebuah tempat bernama Faran dekat Mekah dan malaikat Jibril menunjukkan Ka’bah padanya. Tujuan perjalanan ini bukan untuk “mengusir” Hajjar, melainkan untuk “mengubah tempatnya”.

Ustadz Adi Hidayat: Ternyata Orang Indonesia Keturunan Langsung Dari Nabi Ibrahim

Perjalanan dimulai di Suriah ketika Ismail masih kecil. Jibril juga membawa mereka secara pribadi ke Ka’bah, Ibrahim menempatkan Hagar dan Ismail di bawah pohon dan kemudian memberi mereka air. Hagar mengetahui bahwa Tuhan telah memerintahkan suaminya Abraham untuk meninggalkannya di padang pasir bernama Paran, dan Hagar menghormati keputusan ini. Muslim percaya bahwa Tuhan menyuruh Abraham meninggalkan Hagar untuk mencoba mematuhi perintah Tuhan.

Tapi air Hagar habis dan anak Ismail meninggal. Menurut tradisi Islam, Hajjar gelisah dan berulang kali mendaki dua gunung terdekat untuk mencari air. Jibril, yang telah bangkit tujuh kali, membantunya dengan memukul tanah dengan tongkat, setelah itu air mancur keluar dari tanah. Mata air ini disebut Zam-Zam, terletak di dekat Ka’bah di Mekah. Seperti tokoh penting Al-Qur’an lainnya, nama Hajjar tidak pernah disebutkan dalam nash, melainkan sering disebut dalam hadits.

Upaya Hagar yang sering mencari air untuk anak-anaknya, dia berlari di antara bukit Safa dan Marwa, didedikasikan untuk upacara bagi umat Islam (sai, bahasa Arab: سَعِي). Selama perjalanan haji dan umrah, jamaah harus berjalan di antara kedua bukit tersebut sebanyak tujuh kali untuk mengenang kisah haji di air Temukan. Ritual ini melambangkan perayaan keibuan dalam Islam, sekaligus kepemimpinan perempuan.[2] Untuk melengkapi ritualnya, umat Islam meminum air dari sungai Zamzam. Umat ​​Islam sering kembali ke air tersebut, dan menganggapnya sebagai air suci untuk mengenang Hagar. Kelahiran Nabi Ishak Sebelum Ishak lahir, Sarah dan suaminya Ibrahim mendapat kabar baik dari Allah melalui malaikat Jibril.